Hachi - A Dog's Tale


Opening
Di sekolahnya, Ronnie mendapatkan tugas bercerita dengan tema “My Hero”. Dan dia bercerita tentang pahlawan versinya sendiri yaitu Hachiko. Hachiko adalah seekor anak anjing yang ditemukan oleh kakeknya, seorang dosen seni musik bernama Parker Wilson (Richard Gere) di sekitar stasiun Bedridge sepulangnya bekerja. Setelah berusaha mencari pemiliknya ataupun orang yang bersedia merawatnya, dia membawa anjing kecil itu ke rumah meskipun tahu bahwa istrinya, Cate Wilson (Joan Allen), tidak akan mengizinkannya.

Parker menemukan Hachi di Bedridge Station
Setelah hari Parker menemukan anjing kecil itu, dia mencoba menawarkan kepada teman-teman dan kenalannya untuk merawat anjing itu, tidak terkecuali kepada Ken Fuji (Cary Hiroyuki Tagawa), sahabatnya yang merupakan pria keturunan Jepang. Sejak itulah dia tahu asal-usul anjing temuannya berasal dari Jepang yang berjenis Akita dan iapun tahu jika simbol pada kalungnya bermakna Hachi yang berarti delapan. Cate yang melihat betapa bahagianya suami dan anaknya, Andy (Sarah Roemer), bermain bersama Hachi akhirnya luluh dan mengurungkan niatnya untuk mencari pemilik Hachi.
Bertahun-tahun Hachi menjadi bagian dari keluarga Wilson, dari Andy menikah sampai mempunyai anak. Selalu ada Hachi yang ikut serta saat keluarga ini mengabadikan gambar mereka pada momen-momen penting.
Pernikahan Andy, anak dari Parker dan Cate Wilson...


Terlepas dari kedekatan Hachi dengan keluarga Wilson, ada satu kebiasaan anjing ini yang begitu dikenal orang-orang sekitar stasiun, yaitu kebiasaannya mengantar Parker ke stasiun setiap pagi ketika akan berangkat bekerja dan menunggu kepulangannya di depan stasiun setiap sore. Bertemankan Jasjeet si penjual hotdog depan stasiun dan Carl si petugas stasiun, Hachi menanti sepanjang hari kedatangan Parker. Hingga pada suatu ketika Hachi tidak lagi melihat tuannya melewati pintu stasiun yang setiap hari dia tunggu di saat sore.
Hachi menanti Parker di depan Bedridge Station


Patung Hachi di depan Stasiun Shibuya
Film produksi Inferno arahan sutradara Lasse Hallstrom ini sendiri merupakan adaptasi dari sebuah kisah nyata pada tahun 1925 di daerah Shibuya, yaitu seekor anjing bernama Hachi yang selalu menanti pemiliknya, Dr. Eisaburo Ueno, professor di Universitas Tokyo, di depan stasiun Shibuya.

Pada film Hachi – A Dog’s Tale ini dijelaskan bahwa anjing berjenis Akita adalah jenis anjing langka yang dulunya menjadi hewan favorit para Shogun, tidak lain karena kesetian anjing jenis ini pada setiap pemiliknya dan juga kemampuannya untuk berburu dan bertempur. Berbeda dengan anjing-anjing jenis lain pada umumnya yang menggemari permainan lempar tangkap bola, anjing jenis ini sangat sulit diajari permainan ini.

Hachi – A Dog’s Tale adalah sebuah film yang sangat menarik dan harus ditonton, ceritanya ringan namun memiiki kesan yang teramat dalam. Menceritakan tentang kesetiaan seekor anjing pada pemiliknya hingga bagaimana seorang anak menjadikan sosok anjing itu sendiri sebagai pahlawan bagi kakeknya.

Dialah Dia untuk Dia

jika ingin tahu tentang dia, inilah tentang dia yang pernah dan masih akan selalu merasa jika dia selalu ada untuk dia.
inilah tentang dia yang tak pernah menjalani hidupnya dengan baik ketika dia berada dan semakin lama menemukan dirinya semakin jauh dari dia.

dia yang tak pernah mau tahu, dia yang tak pernah ingin ataupun berusaha peduli sampai dimana batas tubuhnya bisa menahan racun yang dihirup dan diminumnya masuk dengan cepat dan perlahan-lahan bisa merenggutnya.
yang dia tahu saat itu hanylah hal hal yang bisa dimanfaatkan untuk membunuh waktu saat dia memilih tetap untuk dia yang tahu dirinya tak bisa untuk dia.
inilah tentang dia yang menjalani beratnya hidup baginya saat ini ketika dia sadar dia takkan pernah bisa bersama dia.
nyatanya dia saat ini adalah dia yang hanya bisa memikirkan, dan terjebak pada sebuah masa di 6 bulan yang lalu saat dia telah menemukan waktu yang terbaik yang pernah dijalaninya.
disaat itulah dia bercerita padaku dia pernah merasakan lepasnya semua beban yang selama ini telah dan selalu memberatkan hidupnya.
saat-saat dia selalu merasa memiliki tempat dimana dia bisa berteduh dan tersenyum di bawah panas ataupun hujan.
saat-saat dia takkan lagi pernah merasakan nanar yang dia simpan pada masa lalunya.
dia yang tak pernah lagi takut menantang malam ketika pagi tak menginginkan dia dan lebih menginginkan dia.

namun saat ini dia hanyalah dia yang berusaha untuk selalu bisa tersenyum dalam mimpinya menginginkan dia.
saat inilah kaupun tahu dia adalah dia dan dialah dia untuk dia yang menjadi anugerah dalam setiap nafas hidupnya.
dia benar benar meyakini jalan yang telah dipilihnya.

dia yang menyadari ternyata dia tak bisa lagi membuat dia tersenyum dan tertawa lepas lagi dan selalu menunggu dia akan berdiri di depannya dan berkata,'aku membutuhkanmu dalam sepiku...'

*saat itu aku duduk dengan mata yang 5 watt, ngantuk dan bosan mendengarkan sisi hitamku yang duduk pula di depanku bercerita tentang dirinya

Copyright © 2011 - Teh Manis - is proudly powered by Blogger
My SoundCloud | My Tumblr | My Deviant Art | My youTube | My Facebook | My Twitter | Dilectio Blogger Template