terkendalaOlehWaktu

Image Hosted by ImageShack.us

Lelah ini terlalu lama merasuki tubuhku

Akhir” ne ini g’ da waktu yang cukup banyak untuk memejamkan mataku yang ‘dah sipit berukuran 5 watt ne, atau merebahkan diri di atas kasur kapuk yang (waaaw…!!!) luar biasa kerasnya bagaikan berebah di atas batu gunung jalan Welirang, atau sekadar duduk sebentar di atas hamparan padang rumput sambil memberi makan kambing yang tak jelas siapa pemiliknya. Yach, begitu nikmatnya bisa berkhayal lebih jauh lagi tentang impianku yang sesaat.


Oh iya, seandainya boleh, da yang mengizinkan, kalo bisa ku mengistirahatkan semua lelah ne hanya dengan melihat seseorang yang kukagumi, seseorang penuh kesejukan dengan keindahan yang absolut bagiku. Yang dapat mendinginkan panas di jiwaku, yang dapat membuat seluruh bunga tertunduk kagum memujanya, yang bisa menjadikanku orang kecil menciut saat berhadapan dengannya. Bagiku….


Dia benar” bagaikan sebuah payung kecil yang bisa meneduhkan duniaku dari hujan.


Kembali ke topik pembicaraan sajalah. Terhanyut jika ku berbicara tentang payung ini. Sampai” lupa dengan yang ingin kuutarakan. Pendek kata, “Takkan ada habisnya jika tentang dia”.


Banyak sekali aktivitas” yang harus kulalui dengan prosedur yang tak jelas asal usulnya. Sedikitpun g’ pernah terbersit. Apakah ini harus kujalani? Padahal kalo ku ingin, bisa saja kubiarkan lewat. Dari camping ke pulau Sempu, mata kuliah seminar yang meracuni otak dan melumpuhkan sendi-sendi penopang tubuh, berselancar di dunia maya yang terkadang sampai larut, futsal yang meskipun cuman 1 jam ‘dah bisa meremukkan tulang”ku yang kecil, dan kemaren pas taon baru ke Welirang membuatku susah berjalan dengan normal selama hampir 1 minggu. Sekarang UAS, yang penuh dengan Tugas Akhir yang tak pernah sekalipun menghormati adanya MINGGU TENANG!!!.


Meskipun begitu sulit sekali ku memejamkan mata lebih cepat dari biasanya. Kasur kapuk yang luar biasa kerasnya ini berkonspirasi dengan jam di hapeku, hanya pada saat jam menunjukkan angka 2 pagi baru mereka ‘kan membuaiku dalam tidur yang sama sekali takkan kutemukan mimpi di dalamnya. Konspirasi yang sama mereka lakukan saat kuharus terjaga. Pada saat jam menunjukkan angka 9 pagi, mereka meronta-ronta dan dengan kejamnya menolakku untuk tetap terlelap dalam waktu yang lebih lama lagi. Padahal aku ingin….


Akupun sampai merasa bahwa diriku adalah seorang workaholic, seorang yang gila kerja, g’ mau diam, selalu ingin berkubang dalam sebuah kesibukan. Pemikiran yang tak logis tentunya. Karena selama ini yang kulakukan adalah aktivitas yang jauh dari suatu nilai mencari keuntungan. Tapi sebuah hiburan. Tiap hari yang penuh dengan refreshing, tiap hari bagaikan libur panjang tak berujung.

Tapi lebih menakutkan jika aku menerima kenyataan bahwa aku adalah seorang hiperaktif. Memikirkannya saja sudah buatku ingin muntah. Apalagi jika seorang psikiater dengan tersenyum riang memvonisku seperti itu, membayangkannya saja aku tidak ingin itu terjadi. Namun, lagi” hal yang tak logis tentunya. KArena terkadang aku bisa menjadi orang yang tenang, duduk diam tanpa kesibukan.

Yang lebih tepat bagiku adalah penyakit ini, yang membuatku sulit untuk tidur. Ya, insomnia. Pengaruh kopi yang ku konsumsi tak kurang dari 5 cangkir sehari dan rokok yang terkadang sampai 2 bungkus sehari. Akupun membuat diagnosa sendiri seperti itu. Insomnia yang membuatku merinding, panas dingin.


Seperti ditakdirkan takkan pernah ada ketenangan dalam hidupku. Aku menjadi manusia tak terhormat yang diperbudak oleh rutinitas dan waktu. Aku menyiksa tubuhku sendiri, membiarkannya larut dalam kesenangan” di dunia.


Waktu itu bagaikan pedang yang tajam, apabila kamu tidak menebasnya maka dia yang akan terlebih dahulu membunuhmu”

0 komentarnya:

Copyright © 2011 - Teh Manis - is proudly powered by Blogger
My SoundCloud | My Tumblr | My Deviant Art | My youTube | My Facebook | My Twitter | Dilectio Blogger Template